KEMBAR78
Juventus Tak Boleh Tunduk pada Rasa Takut - Bola Liputan6.com
Sukses

Juventus Tak Boleh Tunduk pada Rasa Takut

Juventus datang dengan tekad memperbaiki performa dan menegaskan jati diri mereka sebagai klub besar yang tak pernah tunduk pada rasa takut.

Diterbitkan 22 Oktober 2025, 16:46 WIB

Liputan6.com, Jakarta Real Madrid dan Juventus akan berhadapan di Santiago Bernabeu pada Kamis, 23 Oktober 2025, pukul 02.00 WIB pada matchday ketiga Liga Champions 2025/2026. Pertemuan ini mempertemukan dua raksasa Eropa dengan kondisi psikologis yang kontras: Madrid sedang melaju kencang, sedangkan Juventus masih tersendat.

Los Blancos datang dengan rasa percaya diri tinggi berkat dua kemenangan beruntun di fase liga—menang 2-1 atas Marseille dan berpesta lima gol tanpa balas di markas Kairat Almaty. Di bawah asuhan Xabi Alonso, mereka tampak stabil dan efisien di setiap lini.

Sementara itu, Juventus justru masih mencari bentuk permainan terbaik. Dua laga awal di Eropa berakhir imbang—4-4 kontra Borussia Dortmund dan 2-2 melawan Villarreal—mencerminkan kelemahan lini belakang yang belum teratasi. Kekalahan 0-2 dari Como di Serie A semakin memperlihatkan bahwa tim asuhan Igor Tudor tengah berada di fase kelam.

Kendati demikian, laga di Bernabeu bukan ajang untuk gentar. Juventus datang dengan tekad memperbaiki performa dan menegaskan jati diri mereka sebagai klub besar yang tak pernah tunduk pada rasa takut.

Promosi 1
2 dari 3 halaman

Juventus: Datang ke Bernabeu, Bukan untuk Takut

Juventus mungkin belum menemukan kestabilan, tetapi mereka tidak datang ke Madrid untuk menyerah sebelum bertanding. Pelatih Igor Tudor menegaskan bahwa motivasi timnya muncul secara alami ketika bermain di stadion sebesar Bernabeu.

"Saya berharap tim saya menunjukkan reaksi besar. Datang ke Bernabeu, motivasi itu datang dengan sendirinya; ini pertandingan yang terisolasi, dan saya yakin besok kami akan bermain baik," ujar Tudor, dikutip UEFA.com. "Setiap tim punya kekuatan dan kelemahan. Madrid adalah tim yang bisa mencetak gol kapan saja. Saya ingin melihat performa bagus besok dan tim yang bisa menyakiti mereka, dalam arti olahraga."

Ucapan Tudor menggambarkan keyakinan bahwa Juventus masih memiliki potensi besar untuk memberi perlawanan. Meski kalah kelas secara momentum, semangat menjadi kunci. Di saat banyak yang meragukan, laga tandang ke Bernabeu justru bisa menjadi momentum pembuktian bagi tim yang tengah mencari arah.

Di ruang ganti, semangat serupa juga bergema. Gelandang Khephren Thuram menegaskan bahwa Juventus tak boleh bermain dengan rasa takut. "Kamu tidak bisa bermain dengan rasa takut. Kami percaya pada diri kami sendiri, jadi kami harus turun ke lapangan dan menang, tapi kami tidak takut pada apa pun," ucapnya. "Kami tahu akan menghadapi tim bagus besok, tapi kami juga tim bagus, dan kami ingin meraih hasil terbaik."

3 dari 3 halaman

Juventus: Antara Tekanan dan Harapan

Menghadapi Real Madrid di kandang mereka selalu menjadi ujian mental dan teknis. Dengan skuad berisi pemain berpengalaman serta kecepatan di lini serang, Madrid bisa mencetak gol kapan saja. Juventus, di sisi lain, perlu tampil lebih disiplin dan tajam, terutama dalam menjaga fokus hingga menit akhir—masalah yang kerap menjadi sumber kehilangan poin belakangan ini.

Kekalahan dari Como di Serie A menjadi sinyal bahwa Juventus sedang rapuh secara mental. Akan tetapi, justru di tengah tekanan itulah karakter sejati bisa muncul. Tudor butuh bukan hanya strategi, tetapi juga reaksi emosional yang kuat dari para pemainnya.

Bernabeu adalah tempat di mana banyak tim runtuh oleh atmosfer megah dan tekanan besar. Juventus, jika ingin tetap diperhitungkan di Eropa, harus datang dengan satu prinsip sederhana: tak boleh takut. Karena bagi klub sebesar Juventus, keberanian bukan pilihan—melainkan kewajiban.

Sumber: UEFA.com

EnamPlus