Liputan6.com, Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat wisatawan mancanegara (Wisman) mencapai 1,50 juta kunjungan pada September 2025.
“Pada Agustus 2025 kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) melalui pintu masuk utama sebanyak 1.335.096 kunjungan,” kata Deputi Bidang Statistik BPS, M. Habibullah, dalam konferensi pers BPS, Rabu (1/10/2025).
Sementara wisman yang masuk pintu masuk perbatasan sebanyak 170.124 kunjungan. Secara total, jumlah kunjungan wisman sebanyak 1.505.220 kunjungan atau naik sebesar 1,61 persen secara bulanan dan naik 12,33 persen secara tahunan.
Advertisement
“Secara kumulatif sepanjang Januari hingga Agustus 2025 total kunjungan wisman tercatat 10,04 juta kunjungan atau meningkat sebesar 10,38 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024,” ujarnya.
Adapun kunjungan wisman menurut kebangsaan, yang paling banyak dilakukan wisman berkebangsaan Malaysia sebanyak 15,3 persen, lalu wisman asal Australia sebanyak 10,3 persen, wisman Tiongkok 9,3 persen, Singapura 8,6 persen, dan Wisman Timur Leste 5,9 persen.
Wisnus
Adapun BPS mencatat perjalanan wisatawan nusantara pada Agustus 2025 tercatat sebanyak 93,56 juta.
Angka ini menurun 6,62 persen dibandingkan Juli 2025. Meski demikian, jika melihat data tahunan, jumlah tersebut melonjak 23,31 persen dibandingkan Agustus 2024.
“Pada Agustus 2025 jumlah perjalanan yang dilakukan wisatawan nusantara mencapai 93,56 juta perjalanan atau turun sebesar 6,62 persen secara month to month. Jika dibandingkan Agustus 2024 perjalanan wisnus mengalami peningkatan sebesar 23,31 persen secara year on year,” ujarnya.
Data Inflasi September 2025
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada September 2025 terjadi inflasi sebesar 0,21 persen.
"Pada September 2025 terjadi inflasi sebesar 0,21 persen secara bulanan, atau terjadi kenaikan indeks harga konsumen atau IHK dari 108,51 pada Agustus 2025 menjadi 108,74 pada September 2025," kata Deputi Bidang Statistik Produksi M.Habibullah, dalam konferensi pers BPS, Rabu (1/10/2025).
Secara tahunan atau year on year terjadi inflasi sebesar 2,65 persen. Kemudian secara tahun kalender terjadi inflasi sebesar 1,82 persen.
Kelompok pengeluaran penyumbang inflasi terbesar adalah makanan, minuman, dan tembakau, dengan inflasi sebesar 0,38 persen dengan andil inflasi sebesar 0,11 persen.
Komoditas yang dominan kelompok ini adalah cabai merah, dan daging ayam ras, yang memberikan andil inflasi masing-masing sebesar 0,13 persen.
Advertisement
All Indonesia Berlaku, Imigrasi Soekarno-Hatta Siapkan Berbagai Langkah Antisipasi
Sebelumnya, Aplikasi All Indonesia resmi diberlakukan di seluruh bandara di Indonesia mulai 1 Oktober 2025. Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno-Hatta memastikan kesiapan penuh dalam mendukung kebijakan tersebut.
Kepala Kantor Imigrasi Soekarno-Hatta Galih Priya Kartika Perdhana menegaskan, seluruh maskapai telah diimbau untuk mengingatkan penumpang terkait kewajiban mengisi All Indonesia sejak proses pembelian tiket, saat check-in, hingga boarding. Bahkan, pengumuman akan terus dilakukan melalui alat display digital maupun manual yang tersebar di berbagai titik bandara.
"Setiap pergerakan orang, baik WNI maupun WNA melalui Tempat Pemeriksaan Imigrasi dapat diketahui. Ada unsur sosialisasi, tetapi juga ada unsur paksaan, karena sifatnya kewajiban," ujar Galih, Selasa (30/9/2025).
Galih berharap target 100 persen penumpang mengisi All Indonesia sebelum tiba di Tanah Air dapat tercapai dengan kerja sama dan komunikasi efektif antarpihak.
Lalu, untuk memfasilitasi penumpang yang tidak memiliki gwai atau smartphone, misalnya saja lanjut usia (Lansia), Imigrasi telah menyiapkan 15 kios manual di Terminal 3 dan 6 kios di Terminal 2. Di kios tersebut, penumpang dapat mencetak QR code All Indonesia sebelum melanjutkan perjalanan dibantu oleh petugas yang disiagakan.
Imigrasi Gandeng Maskapai
Sementara, data terkini menunjukkan baru sekitar 70 persen penumpang yang sudah mengisi All Indonesia selama masa uji coba, yakni sejak Juli hingga September. "Karena itu, sosialisasi masif masih dilakukan," katanya.
Imigrasi juga bekerja sama dengan maskapai untuk memastikan penumpang mengisi sebelum berangkat. Ada dua titik penting, yakni saat penumpang check-in di bandara asal, di sinilah instrumen imbauan dijalankan.
"Kedua, di bandara kedatangan Indonesia, tetapi ini berpotensi menimbulkan penumpukan. Jadi peran maskapai sangat penting,” kata Galih.
Untuk itu, pihaknya telah menyiapkan SDM, sarana, dan prasarana untuk mengantisipasi pemberlakuan penuh All Indonesia di Bandara Soekarno-Hatta.
"Komitmen kami jelas, imigrasi siap menerapkan All Indonesia demi kelancaran dan keamanan perjalanan,” kata Galih.
Advertisement